Indonesia
telah berumur 77 tahun sejak pertama kali merdeka tahun 1945. Pemerintah, stakeholder,
dan banyak pihak lainnya telah mencanangkan program pembangunan multi sektor
berkelanjutan, misalnya SDGs yang mencakup 17 indikator kesuksesan.
Perlu
ditegaskan, rencana multisektor berkelanjutan tidak akan mampu berjalan
maksimal jika tidak ada dukungan menyeluruh masyarakat di akar rumput. Sebagai
bukti, mari kita lihat kabupaten Jember.
Jember secara geografis merupakan salah
satu kabupaten di wilayah timur Jawa Timur. Saat ini Jember mempunyai masalah
serius di sektor penghasil limbah. Hal ini bisa di lihat dari menggunungnya
sampah di banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA), salah satunya adalah TPA
Pakusari. TPA Pakusari saat ini mengalami over capacity atau kelebihan
kapasitas. Menurut Imam Sucipto (wawancara pribadi), kepala seksi TPA,
mengatakan bahwa gunungan sampah yang ada di TPA Pakusari mutakhir (Mei 2022) mencapai
14 meter.
Sebagus apapun program yang dicanangkan
pemerintah kabupaten Jember dalam mengatasi konsumsi sampah plastik yang kian
membludak, tidak akan sukses jika kesadaran masyarakat tidak tergugah.
Berdasarkan
latar belakang di atas, perkumpulan pemuda di Jember membentuk komunitas
Kindness Project. Saya adalah termasuk anggotanya.
Sekilas tentang Kindness Project
Sesuai dengan namanya, komunitas ini mempunyai
visi menebarkan kebaikan bagi lingkungan. Komunitas ini didirikan pada 4
November 2021, bertempat di Jember. Saat ini Kindness Project mempunyai 6
anggota. Jelas jumlah ini sangat kecil untuk ukuran komunitas yang bergerak
terjun ke akar rumput masyarakat. Meski demikian, komunitas ini tetap solid
dalam menjalankan program di tengah keterbatasan anggota.
Gambar 1. Logo Kindness Project |
Beberapa bulan pasca pembentukan, komunitas
Kindness Project ini menjalin kerjasama dan koaborasi dengan banyak komunitas
lain yang secara visi dan misi mempunyai kesamaan: perihal lingkungan. Saat
ini, Kindness Project tercatat berkolaborasi dengan Teens Go Green dan Riung
Aksi.
Edukasi Konsumsi Sampah Plastik: Prioritas Saat ini
Sebagaimana masalah serius di sektor
penghasil sampah plastik di Kabupaten Jember yang kian memprihatinkan, Kindness
Project membuat program edukasi meminimalkan penggunakaan sampah plastik.
Program ini telah terealisasi pertama kali pada
25 November 2021, dilaksanakan di panti asuhan Darul Aitam, Jember. Pemilihan tempat
dan sasaran panti asuhan adalah berkaitan dengan jangka panjang sisi
edukatifnya terhadap anak-anak yang mayoritas berusia di bawah 14 tahun.
Konsep yang dilakukan pada saat edukasi anti
sampah plastik ini tidak disampaikan atau diperagakan secara gamblang. Kami
secara khusus membuat program dengan tajuk Kindness for Climate. Kegiatan
ini dikemas dengan berbagai macam bahasan dan edukasi: perubahan iklim, food
waste, penggunaan besek bekas, dan aksi menanam bibit cabe rawit pilihan.
Berikut dokumentasi kegiatan Kindness
for Climate:
Gambar 2. Edukasi perubahan iklim |
Gambar 3. Game agar tidak membosankan |
Gambar 4. Makan bersama menggunakan besek. |
Anak-anak panti asuhan sangat antusias
terhahadap kedatangan kami. Mereka akhirnya sedikit mulai paham tentang
bahayanya sampah plastik yang sulit terurai. Tidak hanya itu, kami juga
memberikan saran kepada pengelola panti agar kedepannya beliau memberikan
atensi kepada donator konsumsi panti asuhan, agar meminimalkan penggunaan
kresek plastik.
Proyeksi dan cita-cita ke depannya
Hingga akhirnya, kami berharap ke depannya tetap
eksis dan bisa menambah kolaborasi dengan pelbagai pihak yang mempunyai visi
dan misi mulia tentang lingkungan.
Masih banyak PR mengenai lingkungan yang
perlu dibenahi. Kami berkomitmen akan selalu merealisasikan progres program
yang mempunyai kebermanfataan berkelanjutan, seperti save water dan
save energy.
Sekali lagi, relawan lingkungan sangat
dibutuhkan kehadirannya di akar rumput masyarakat. Sehingga dengan ini,
kampanye pembangunan multi sektor berkelanjutan dapat berjalan dengan sukses. Semoga!