DI KURSI PANJANG || sebuah puisi gak jelas

di kursi panjang, di atasnya terhampar minuman pekat
sepekat gelisah yang membumbung tinggi di ubun-ubun
mabuk terkulai dihantam badai
lupa masih banyak kalimat yang perlu diucapkan

sekali terkulai, terkapar dalam kemajemukan hampa
menyeberang lautan sepanjang nurani
bantal ombak
selimut angin
tak ada pilihan lagi

selepas menuruni tangga, tersenyum lembut di ufuk barat
menyalahi senyum kuncup di penjuru arah pulang
terlintas bayang-bayang angin syakal terlalu buru-buru menghempaskan semua
byar! tertampar.

di kursi panjang, diatasnya terhamoar minuman pekat
sepekat mabuk mandam tak henti-henti datang dan berpulang
negara rofiq

Platform ini hanya untuk senang-senang. Tulisan bermacam-macam, yang pasti semuanya tentang kebebasan bereksperesi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama