Sumber Foto: Pos Kupang |
Oleh: Farisi*
Pasca
mewabahnya virus Corona atau Covid-19 di Wuhan, China, yang hari ini telah
menginfeksi banyak manusia di dunia, termasuk beberapa daerah di Indonesia, muncullah
beberapa agamawan, da’i dan ustadz
lainnya yang berpendapat bahwa Corona adalah
azab yang sengaja diberikan Tuhan untuk bangsa yang tak percaya tentang
eksistensi Tuhan, yang mana, bangsa tersebut adalah China sendiri.
Pendapat
itu, seketika meramaikan jagat publik. Dan seketika pula pendapat itu menimbulkan
pro-kontra. Ada yang mengamininya. Ada pula yang menyangkalnya. Karena itu, pertanyaannya
kemudian, betulkah Corona adalah azab khusus dari Tuhan untuk bangsa China?
Secara
terminologi, azab adalah hukuman mengerikan yang diberikan Tuhan kepada suatu
kaum atau manusia karena tingkah-laku dan tindak-tanduk sebuah kaum atau manusia sudah di luar
batas. Kemudian, jika bagi kita yang menyepakati bahwa Corona adalah azab untuk bangsa China karena
bangsa tersebut dianggap tindak-tanduknya di luar batas, karena komunis, lebih-lebih
tidak percaya Tuhan, katanya.
Lalu
mengapa kok pada faktanya, Corona tidak hanya menginfeksi warga China saja. Namun
juga warga muslim pada umumnya. Bahkan, warga negara Arab Saudi sendiri, yang
secara geografis berdekatan dengan Rumah Tuhan, juga terpapar virus yang belum
ditemukan faksinnya ini.
Bahkan,
berbicara soal dampak, saya rasa warga muslim adalah salah satu golongan yang cukup
banyak terinfeksi virus Corona ini. Sehingga, di banyak negara yang berpenduduk
mayoritas muslim, terpaksa warga muslim untuk sementara waktu dilarang
melakukan ibadah mingguannya, yakni shalat Jum’at, demi mencegah penularan virus Corona
ini.
Kabar
terbaru dari Arab Saudi juga menginformasikan untuk saat ini bahwa kabarnya
warga muslim di sana sekarang juga dilarang untuk melaksanakan shalat lima
waktu secara berjamaah di Masjid dan tenpat umum lainnya.
Kemudian, jika demikian
faktanya, masihkah kita berasumsi bahwa Covid-19 ini adalah azab Tuhan untuk
bangsa China, sedangkan korbannya sendiri melibatkan banyak warga muslim? Terlepas
dari pendapat beberapa agamawan, da’i dan ustadz lainnya itu, saya meyakini
bahwa Corona ini seyogianya bukanlah azab Tuhan untuk bangsa China. Tetapi,
lain daripada sesungguhnya semua ini
adalah ujian untuk rasa kemanusiaan kita sebagai manusia.
Sebagaimana
kita ketahui, bahwa sejauh ini, virus Corona yang oleh WHO telah dikategorikan
sebagai virus pandemi yang
telah menelan ribuan
nyawa umat manusia. Dan korbannya pun beragam. Dari yang agamanya
Islam hingga yang tak beragama pun kena. Nampaknya, virus ini tak punya insting
untuk mendeteksi siapa dan apa agama orang yang hendak ia infeksi. Tak peduli
tua ataupun muda.
Menurut
laporan WHO, organisasi kesehatan dunia yang berada di bawah naungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada 125 ribu kasus Covid-19 di seluruh dunia
dengan angka kematian 4.613 orang. (Koran
Tempo, 14-15/3).
Sejurus kemudian, menghadapi keadaan yang demikian,
sebagai sesama manusia, tentunya kita merasa prihatin
terhadap peristiwa yang menelan banyak nyawa saudara kita ini. Nah, inilah kemudian
yang saya maksud sebagai ujian terhadap rasa kemanusiaan kita.
Artinya, di tengah ketakutan
diri yang mencekam terhadap wabah
Covid-19, masih mampukah
kita merangkul, menyayangi dan tidak mendiskreditkan mereka seperti manusia pada umumnya?
Lebih-lebih juga
bisakah
kita menyelipkan sepatah
kata untuk mendoakan mereka yang terinfeksi? Hal ini harus kita pertanyakan pada diri kita sebagai
manusia. Jangan-jangan, dengan mengatakan bahwa Corona adalah azab Tuhan untuk
bangsa China, sebagai manusia kita sudah tidak punya rasa kemanusian sama
sekali?
Semoga
kita dijauhkan dari wabah virus Corona ini. Dan, bagi saudara-saudara kita yang
telah terinfeksi virus Corona ini semoga juga lekas disembuhkan. Dan
lebih-lebih, semoga Tuhan juga segera mengangkat virus mematikan ini dari muka
bumi ini agar kita kembali bisa menjalankan aktivitas sosial dan keagamaan kita
dengan normal dan bahagia.
Wallahu a’alam.
*)Mahasiswa Prodi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tags:
opini