AGAMA, NEGARA, DAN PAKET LENGKAP

Sumber: Kiblat.net

Bismillaahirrahmaanirrahiem
Di dalam Alqur’an, kita menjumpai sosok ideal yang disebut ulil albab, yang dengan sifat-sifatnya ia sesalu berkompetisi untuk dapat memainkan peran penting dalam kehidupan dan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Diantara sifat-sifat ulil albab adalah bahwa hatinya senantiasa berdzikir dan ingat kepada Allah, sedangkan pikirannya selalu menelaah dan menafakkurkan fenomena alam semesta ciptaan Allah. Alhasil pada diri ulil albab berpadu sifat-sifat ilmuan, cendekiawan, dan keshalehan.
 Sifat-sifat ulil albab dirasa sangat penting dimiliki dizaman sekarang, dimana Bumi semakin semrawut, ditengah bencana bumi yang memilukan, dan hubungan sosial pun mulai retak, apalagi tahun politik, semua orang saling sikut dengan saudaranya sendiri demi mendukung jagoannya di pemilu. Betapa indah rasanya jika manusia di negeri ini mempunyai sifat ulil albab, maka kehidupan akan rukun, toleransi, dan sejahtera.
Kebutuhan Negara Indonesia ini adalah bangsa dengan ‘paket lengkap’. Yakni Paket lengkap dengan kekayaan intelektual dan kekayaan spiritual, sehingga bangsa tersebut akan membantu Negara dengan intelektualnya dan mencapai khasyyah kepada Allah dengan spritualnya. Sangat banyak politikus di Indonesia yang terjangkit korupsi. Mereka bukan orang bodoh, hanya saja mereka hanya memperkaya intelektual tanpa sedikitpun mengamalkan spiritual yang jernih.
Kecerdasan spiritual sering dianggap sebagai kecerdasan tertinggi dari kecerdasan-kecerdasan lain. Orang yang telah memiliki kecerdasan spiritual akan mampu mengerti makna dibalik setiap kejadian dalam hidupnya dan menyikapi segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dengan positif sehingga mampu menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan. Kecerdasan spiritual sendiri adalah kecerdasan batin dari pikiran dan jiwa untuk membangun diri menjadi manusia seutuhnya dengan selalu berfikir positif dalam menyikapi setiap kejadian yang dialaminya.  Orang yang memiliki kecerdasan spiritual akan mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dan akan selalu berfikir untuk kemaslahatan bersama.
Pembela bangsa dan penegak agama menjadi jargon yang sangat bagus bagi pemuda saat ini. Pembinaan dan Pembelajaran harus berorientasi dengan ilmu pengetahuan dan ayat-ayat kauniyat sehingga hal tersebut akan berakar kokoh diatas keyakinan tauhid, dan cita-cita pembela bangsa dan penegak agama akan terwujud.
Nabi Muhammad dan perkembangan keilmuan
Tidak dapat dipungkiri bahwa bahwa ilmu pengetahuan sangat menentukan kemajuan suatu Negara. Pada masa Rasulullah, ilmu pengetahuan lebih banyak berkembang dibidang ilmu-ilmu pokok tentang agama (ushuluddin), dan ilmu akhlak (tasawuf). Akan tetapi ilmu – ilmu lainnya tetap berkembang walaupun tidak sepesat ilmu agama dan akhlak. Saat itu pun mulai terjadi proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis, diantaranya dasar-dasar ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat Rasulullah. Jika kita lihat histori pada waktu sebelum Islam diturunkan, bangsa Arab dikenal dengan sebutan kaum jahiliyah (kebodohan), sehingga pendidikan pada masa Rasulullah terus dikembangkan sampai masa Khulafaurrasyidin. Dan pada akhirnya islam benar-benar mencetak cendekiawan muslim, seperti Ibnu Sina, Alfarabi, Khawarizmi Aljabari, dll. Dari tokoh-tokoh tersebut tergambar jelas bahwa ilmu pengetahuan juga sangat penting untuk kebermanfaatan bangsa kedepan. Dan juga representasi inilah yang membuktikan bahwa manusia harus mempunyai paket lengkap (intelektual dan spritual) .
Resolusi Jihad
            Resolusi Jihad NU sejatinya adalah salah satu bukti bahwa Umat Islam Indonesia selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tanpa adanya Resolusi Jihad NU ini, mungkin Indonesia masih terjajah oleh Belanda yang saat itu menginginkan kembali Indonesia. Keluarnya Resolusi Jihad tersebut tak terlepas dari permohonan dari Presiden Soekarno pada 17 September 1945, yang memohon fatwa hukum kepada ulama. Karena NU merupakan organisasi Islam yang terbesar kala itu maka Presiden Soekarno meminta fatwa untuk mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam kepada KH Hasyim Asyari. Hal yang sama juga dilakukan Mayor Jenderal TKR Mustopo, sebagai komandan sektor perlawanan Surabaya pada waktu itu, bersama Sungkono, Bung Tomo dan tokoh-tokoh Jawa Timur menghadap KH Hasyim Asyari. Intinya meminta fatwa untuk melakukan perang suci atau jihad dengan sasaran mengusir sekutu dan. Hal ini didasari situasi Kota Surabaya pada waktu itu. Kemudian KH Hasyim Asyari mengumpulkan ulama-ulama sebagai konsul Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa dan Madura dalam rapat besar pada 21-22 Oktober di Surabaya, Jawa Timur. Melalui perwakilan ulama yang datang ke pertemuan tersebut, dibuat seruan berupa fatwa Jihad yang berisikan bahwa perjuangan membela tanah air adalah merupakan jihad fi sabilillah. Fatwa yang dibacakan dibacakan Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 yang kemudian dikenal sebagai Resolusi Jihad yang isinya antara lain perjuangan atau berperang melawan penjajah merupakan fardhu ain yang dikerjakan oleh setiap orang Islam laki-laki, perempuan, anak-anak bersenjata atau tidak. Dari hal tersebut, tidak ada alasan bagi warga Negara untuk diam saat kedaulatan Negara diganggu oleh Negara lain. Kita harus melawan seperti apa yang dilakukan oleh para Ulama’ yang mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad
Hubbul Wathon Minal Iman
            Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman. Begitu indah ajaran islam tentang menghargai para pahlawan yang telah berjuang sekuat tenaga dalam membebaskan bangsa dan Negara dari penjajahan. Peran yang paling ideal yang dilakukan sekarang khususnya  mahasiswa adalah belajar memahami fenomena politik di Indonesia. Sangat banyak politisi yang kurang bertanggungjawab terhadap jabatannya karena terlena dengan besarnya gaji. Diharapkan ada aktor perubahan yang yang secara mental, intelektual, dan spiritual siap menghadapi tantangan yang ada. Mahsiswa harus peka terhadap penderitaan rakyat dan penyimpangan tanggungjawab yang dialkukan oleh oknum pemerintahan. Anggaplah orang lain adalah saudara kandung. Adil dan makmur harus diperjuangkan dalam situasi dan kondisi apapun. Jangann hanya menjadi mahasiswa yang sibuk belajar dan penelitian, tanpa ada aksi nyata membantu masyarakat yang kesusahan. Itulah arti penting dari pembela bangsa dan penegak agama.


*Is'adur Rofiq, Mahasiswa FTP UNEJ @negararofiq
negara rofiq

Platform ini hanya untuk senang-senang. Tulisan bermacam-macam, yang pasti semuanya tentang kebebasan bereksperesi

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama