oleh: Is'adur Rofiq
Merenung menguntai tasbih
Mengurai benang asih
Hingga sisipkan doa untuk yang
terkasih.
Sujudku keagungannku yang letih
ternoda puji
Perjalanan sunyipun dianggap fiksi
Perseteruan itu bernama suci
Perseteruan itu bernama suci
Renungan malam menyisakan rasa
Fatamorgana hinggap berasa, teduh
menghampiri asa…
Wahai!, sambut aku lusa……
Tags:
puisi